Strategi Gaya Komunikasi Dakwah di Era Digital: Analisis Konten Husain Basyaiban dalam Menanggapi Hoax di TikTok

Penulis

  • Isla Mulia Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
  • Hj. Mariyatul NR, A.Ag., M.Si. Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
  • Munsyi, S.Kom.,M.T Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Kata Kunci:

gaya komunikasi, dakwah digital, TikTok, hoax, Husain Basyaiban

Abstrak

     


Di era digital yang ditandai oleh pesatnya arus informasi dan disrupsi media sosial, keberadaan hoaks menjadi tantangan signifikan bagi para pendakwah. TikTok, sebagai salah satu platform terpopuler di kalangan generasi muda, turut menjadi medan dakwah baru yang menuntut strategi komunikasi yang relevan dan adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya komunikasi dakwah Husain Basyaiban dalam meluruskan hoaks yang tersebar di TikTok melalui akunnya @KadamSidik00. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi terhadap sepuluh video terpopuler yang diunggah antara tahun 2020 hingga 2022, serta dokumentasi terkait respon dan interaksi dari audiens TikTok. Analisis data mengacu pada teori gaya komunikasi dari Kreitner dan Kinicki yang membagi gaya komunikasi ke dalam tiga kategori utama: assertive, aggressive, dan passive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Husain Basyaiban secara dominan menggunakan gaya komunikasi assertive dan passive, yang ditandai oleh ekspresi jujur, nada lembut, sikap menghargai audiens, serta penggunaan humor yang membangun. Strategi tersebut terbukti efektif dalam membangun kepercayaan audiens dan mengatasi misinformasi secara persuasif dan tidak konfrontatif. Temuan ini memperlihatkan bahwa keberhasilan dakwah digital tidak hanya terletak pada kekuatan pesan, tetapi juga pada bagaimana pesan tersebut dikemas dan dikomunikasikan kepada publik melalui gaya yang sesuai dengan karakteristik audiens digital.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-12

Terbitan

Bagian

##section.default.title##